PRIA
Karya : Rizky Yudha Putra
Pagi
itu, seorang pria sedang turun dari mobil mewahnya.
Ia
bermaksud untuk membelikan sebuah kado untuk ibunya di kampung. Karena besok
Hari Ibu Ia bermaksud untuk mengirimkan kado buat ibunya itu lewat pos. Seorang
ibu yang pernah ia tinggal pergi untuk kuliah dan mencari nafkah di kota besar.
Tiba-tiba
langkah pria itu terhenti disebuah toko bunga
Dia
melihat seorang gadis cantik sedang memandang lesu rangkaian bunga didepan
etalase.
Dia
pun mendekati gadis cantik itu dan berkata
“Mbak,
yang jual bunga mana ya?” tanya pria itu.
“oh,
saya mas. Ada yang bisa dibantu?” jawab gadis cantik itu.
“Saya
mau beli 27 bunga mawar merah. Bisa mbak?”
“Bisa
mas. Saya ambilkan dulu”
Dan
gadis cantik itu pun mengambilkan bunga yang dipesan pria tersebut.
“Ini
mas, semuanya jadinya Rp.79000” Jawab gadis itu dengan menunjukan kalkulator.
“ini
mbak” Pria itu mengeluarkan uang sebesar Rp.100000.
“Maaf
mas, ada uang pas saja?” cetus gadis cantik itu.
“Gak
ada mbak, ini adanya uang 100000-an semua” jawab pria itu sambil memperlihatkan
isi dompetnya.
“emmm,
gimana ya mas? Saya juga gak ada kembaliannya soalnya saya baru buka toko, mas”
Muka gadis cantik itu pun tampak kebingungan.
“Yasudah
ini kembaliannya buat mbaknya aja” Jawab pria itu sambil senyum.
Dan
ketika memberi uang tersebut, tiba-tiba masuklah 2 orang perampok dengan menodongkan sebuah
pistol.
“Uang
mana uang?!! Bagi duit!!” teriak perampok itu sambil menodongkan pistol ke
arah gadis cantik itu.
“Enggak
ada mas, ini toko baru tutup. Eh, baru buka maksudnya” jawab gadis itu dengan
wajah ketakutan.
“Bohong!!!
Brankas mana brankas?!!” dengan ngotot.
“Tidak
ada mas, ini toko baru buka kemarin jadi tidak ada brankas/ tempat penyimpanan
uangnya”
Tanpa
perlawanan, 2 perampok itu kabur karena mendengar suara sirine polisi padahal
itu suar alarm handphone pria itu.
“Makasih
mas. Udah nyelamatin nyawa saya” dengan wajah senang.
“Iya
gakpapa mbak. Lha wong itu suara alarm handphone saya. Kalo ada apa-apa telepon
saya ya mbak . ini kartu nama saya.” Pria itu pun memberikan kartu namanya.
“Oh
iya. Nama mbaknya siapa ya?” sambil tersenyum.
“Nama saya Ayu mas” jawab gadis cantik itu
dengan malu-malu.
“Oyasudah,
salam kenal ya mbak.”
Pria
itu pun langsung kembali ke rumah dengan mobil mewahnya. Sesampainya di rumah,
pria itu langsung marah-marah dan
menemui 2 anak buahnya yang bernama Supri dan Asep
“Sini
kalian berdua! Gak berguna! Udah tau ada gue disitu, masih aja mau dirampok.
Nodong pistol pula. Mau gue tembak kalian berdua ha?!” dengan nada kesal.
“Maaf
bos. Ini nih si Asep, udah saya bilangin malah bilang rampok aja rampk.” Si
Supri menuduh Asep.
“Walahhh
kok gitu, pri? Maaf bos si Supri khilaf” si Asep balik menuduh Supri.
“kok
malah gue, sep?”
Ketika
Supri dan Asep saling menyalahkan, pria itu pun berteriak.
“Diammmmmm!!”
dengan menembakkan pistol ke udara.
“sudah
tidak usah saling menyalahkan. Besok kan hari ibu, gue mau ngasih kejutan ke
ibu gue nih. Besok kalian berdua pake jas yang rapi, celana panjang, pake dasi,
kaos dalem diluar. Oke?” tambahnya.
“Siap
bos” jawab Asep dan Supri bersamaan.
Malamnya,
rumah pria tersebut digrebek oleh polisi. Adu tembak antara polisi dengan pria
itu serta 2 anak buahnya. Pertempuran pun sangat seru, polisi menggunakan
senjata lengkap, Asep dan Supri melempari polisi dengan panci, wajan, dan
perabotan lainnya karena peluru mereka habis.
Asep
dan Supri pun tertangkap namun pria itu berhasil kabur lewat pintu belakang.
Asep dan Supri pun dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.
“Siapa
bos mu?!” Tanya bos polisi tersebut
kepada Asep dan Supri dengan tegas.
“Mmmmmm”
jawab Asep dan Supri.
“Jawabbbb!!!”
Gertak bos polisi tersebut.
“Maaf
pak, penutup mulutnya belum dilepas” kata anak buah polisi itu.
“Yasudah
lepas dulu” jawab bos polisi tersebut.
“Siapa
nama bos mu?” tambahnya
“Apakah
ini??” Sambil menunjukkan foto Pria itu.
“Iya
pak” Supri menjawab dengan nada ketakutan.
“Katakan
semua tentang bos mu itu ini, cepat!” Kata bos polisi.
“Besok
dia mau ngasih kejutan ibunya dirumahnya yang dikampung” Jawab Supri.
Polisi
pun langsung bergegas ke rumah ibu pria itu yang dikampung.
Keesokan
paginya, polisi sudah bersiap disekitar rumah ibu pria itu. Dan akhirnya Pria
itu pun sampai di depan rumah ibunya dengan mobil mewahnya.
Segeralah
polisi langsung menangkap Pria itu. Dan Pria itu pun berteriak dari luar
gerbang rumah ibunya.
“Ibu!
Ibu!” teriak Pria itu.
“Maaf
bu, saya sudah durhaka sama ibu, saya meninggalkan ibu bertahun-tahun tapi saya
jadi penjahat begini”
“Mungkin
saya penjahat dan pembunuh, tapi saya tidak mau jadi anak durhaka. Selamat Hari
ibu, bu!” tambah pria itu dengan meneteskan air mata.
Dan
akhirnya Pria itu dan 2 anak buahnya dihukum hukuman seumur hidup atas
terjadinya perampokan dan pembunuhan beberapa waktu lalu.
Sekarang,
ibu pria tersebut lebih sering mengunjungi lapas untuk menemui Pria itu.
Dan
akhirnya terungkap nama pria itu adalah Pria.
Tamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar