Jumat, 15 Mei 2015

CERPEN "PRIA"



PRIA
Karya : Rizky Yudha Putra

Pagi itu, seorang pria sedang turun dari mobil mewahnya.
Ia bermaksud untuk membelikan sebuah kado untuk ibunya di kampung. Karena besok Hari Ibu Ia bermaksud untuk mengirimkan kado buat ibunya itu lewat pos. Seorang ibu yang pernah ia tinggal pergi untuk kuliah dan mencari nafkah di kota besar.
Tiba-tiba langkah pria itu terhenti disebuah toko bunga
Dia melihat seorang gadis cantik sedang memandang lesu rangkaian bunga didepan etalase.
Dia pun mendekati gadis cantik itu dan berkata
“Mbak, yang jual bunga mana ya?” tanya pria itu.
“oh, saya mas. Ada yang bisa dibantu?” jawab gadis cantik itu.
“Saya mau beli 27 bunga mawar merah. Bisa mbak?”
“Bisa mas. Saya ambilkan dulu”
Dan gadis cantik itu pun mengambilkan bunga yang dipesan pria tersebut.
“Ini mas, semuanya jadinya Rp.79000” Jawab gadis itu dengan menunjukan kalkulator.
“ini mbak” Pria itu mengeluarkan uang sebesar Rp.100000.
“Maaf mas, ada uang pas saja?” cetus gadis cantik itu.
“Gak ada mbak, ini adanya uang 100000-an semua” jawab pria itu sambil memperlihatkan isi dompetnya.
“emmm, gimana ya mas? Saya juga gak ada kembaliannya soalnya saya baru buka toko, mas” Muka gadis cantik itu pun tampak kebingungan.
“Yasudah ini kembaliannya buat mbaknya aja” Jawab pria itu sambil senyum.
Dan ketika memberi uang tersebut, tiba-tiba masuklah  2 orang perampok dengan menodongkan sebuah pistol.
“Uang mana uang?!! Bagi duit!!” teriak perampok itu sambil menodongkan pistol ke arah gadis cantik itu.
“Enggak ada mas, ini toko baru tutup. Eh, baru buka maksudnya” jawab gadis itu dengan wajah ketakutan.
“Bohong!!! Brankas mana brankas?!!” dengan ngotot.
“Tidak ada mas, ini toko baru buka kemarin jadi tidak ada brankas/ tempat penyimpanan uangnya”
Tanpa perlawanan, 2 perampok itu kabur karena mendengar suara sirine polisi padahal itu suar alarm handphone pria itu.
“Makasih mas. Udah nyelamatin nyawa saya” dengan wajah senang.
“Iya gakpapa mbak. Lha wong itu suara alarm handphone saya. Kalo ada apa-apa telepon saya ya mbak . ini kartu nama saya.” Pria itu pun memberikan kartu namanya.
“Oh iya. Nama mbaknya siapa ya?” sambil tersenyum.
 “Nama saya Ayu mas” jawab gadis cantik itu dengan malu-malu.
“Oyasudah, salam kenal ya mbak.”
Pria itu pun langsung kembali ke rumah dengan mobil mewahnya. Sesampainya di rumah, pria itu langsung marah-marah dan  menemui 2 anak buahnya yang bernama Supri dan Asep
“Sini kalian berdua! Gak berguna! Udah tau ada gue disitu, masih aja mau dirampok. Nodong pistol pula. Mau gue tembak kalian berdua ha?!” dengan nada kesal.
“Maaf bos. Ini nih si Asep, udah saya bilangin malah bilang rampok aja rampk.” Si Supri menuduh Asep.
“Walahhh kok gitu, pri? Maaf bos si Supri khilaf” si Asep balik menuduh Supri.
“kok malah gue, sep?”
Ketika Supri dan Asep saling menyalahkan, pria itu pun berteriak.
“Diammmmmm!!” dengan menembakkan pistol ke udara.
“sudah tidak usah saling menyalahkan. Besok kan hari ibu, gue mau ngasih kejutan ke ibu gue nih. Besok kalian berdua pake jas yang rapi, celana panjang, pake dasi, kaos dalem diluar. Oke?” tambahnya.
“Siap bos” jawab Asep dan Supri bersamaan.
Malamnya, rumah pria tersebut digrebek oleh polisi. Adu tembak antara polisi dengan pria itu serta 2 anak buahnya. Pertempuran pun sangat seru, polisi menggunakan senjata lengkap, Asep dan Supri melempari polisi dengan panci, wajan, dan perabotan lainnya karena peluru mereka habis.
Asep dan Supri pun tertangkap namun pria itu berhasil kabur lewat pintu belakang. Asep dan Supri pun dibawa ke kantor polisi untuk diinterogasi.
“Siapa bos mu?!” Tanya bos polisi tersebut  kepada Asep dan Supri dengan tegas.
“Mmmmmm” jawab Asep dan Supri.
“Jawabbbb!!!” Gertak bos polisi tersebut.
“Maaf pak, penutup mulutnya belum dilepas” kata anak buah polisi itu.
“Yasudah lepas dulu” jawab bos polisi tersebut.
“Siapa nama bos mu?” tambahnya
“Apakah ini??”  Sambil menunjukkan foto Pria itu.
“Iya pak” Supri menjawab dengan nada ketakutan.
“Katakan semua tentang bos mu itu ini, cepat!” Kata bos polisi.
“Besok dia mau ngasih kejutan ibunya dirumahnya yang dikampung” Jawab Supri.
Polisi pun langsung bergegas ke rumah ibu pria itu yang dikampung. 
Keesokan paginya, polisi sudah bersiap disekitar rumah ibu pria itu. Dan akhirnya Pria itu pun sampai di depan rumah ibunya dengan mobil mewahnya.
Segeralah polisi langsung menangkap Pria itu. Dan Pria itu pun berteriak dari luar gerbang rumah ibunya.
“Ibu! Ibu!” teriak Pria itu.
“Maaf bu, saya sudah durhaka sama ibu, saya meninggalkan ibu bertahun-tahun tapi saya jadi penjahat begini”
“Mungkin saya penjahat dan pembunuh, tapi saya tidak mau jadi anak durhaka. Selamat Hari ibu, bu!” tambah pria itu dengan meneteskan air mata.
Dan akhirnya Pria itu dan 2 anak buahnya dihukum hukuman seumur hidup atas terjadinya perampokan dan pembunuhan beberapa waktu lalu.
Sekarang, ibu pria tersebut lebih sering mengunjungi lapas untuk menemui Pria itu.
Dan akhirnya terungkap nama pria itu adalah Pria.

Tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar